ULAMA SYAFI'I GENERASI PERTAMA DAN MURID IMAM SYAFI'I
Rabi' bin Sulaiman Al-Jaizi, Rabi' bin Sulaiman Al-Muradi, Al-Buwaiti, Al-Muzani, Al-Qadhi Husain.
Rabi' bin Sulaiman bin Abdul Jabbar bin Kamil Al-Muradi,
- Ia adalah teman Imam Syafi'i dan perawi kitab-kitab induk Imam Syafi'i.
- Lahir tahun 174 hijriah dan berkhidmah pada Imam Syafi'i.
- Rabi'i menjadi masyhur dalam kitab-kitab biografi bahwa ia adalah teman Imam Syafi'i sekaligus pembantunya dan periwayat kitab-kitabnya yang baru. Abu Ishaq berkata: Rabi' adalah orang yang meriwayatkan kitab-kitab Imam Syafi'i. Imam Syafi'i berkata tentang dia: Rabi'i adalah temanku yang paling banyak hafal. Banyak orang datang menemuinya untuk menimba ilmu Imam Syafi'i dan meriwayatkan kitab-kitabnya
Imam Yusuf bin Yahya Al-Buwaiti
Ia berasal dari desa Buwait adalah teman Imam Syafi'i sekaligus muridnya. Berapa dari karya Al-Buwaiti adalah Kitab Al-Mukhtashar yang merupakan ringkasan dari pelajaran yang diberikan Imam Syafi'i. Buwaiti ditahan di Baghdad karena berpendapat bahwa Quran adalah kalam ilahi, bukan makhluk dan meninggal di penjara tahun 231 hijrah. Kitab lainnya adalah Mukhtashar Al-Buwaiti di mana dia meriwayatkan dari Imam Syafi'i dari ilmu dan perkataan Syafi'i.
Al-Muzani
Nama lengkapnya adalah Abu Ibrahim Ismail bin Yahya bin Ismail bin Amr bin Ishaq bin Muslim bin Nahdalah bin Abdullah Al-Mashri. Al-Muzani adalah seorang yang zuhud, alim, mujtahid, pemikir, pendebat dan menguasai pada detail. Kitab karyanya antara lain :
Al-Jami' Al-Kabir, Al-Jami' As-Shaghir, Al-Mukhtashar, Al-Munawwir, Al-Masail Al-Muktabarah, At-Targhib fil Ilm, Kitab Al-Witsaq, Syarh Al-Sunnah lil Muzani.- Al-Muzani wafat pada hari Kamis akhir bulan Rabiul Awal tahun 264 hijrah dalam usia 87 tahun.
ULAMA SYAFI'I GENERASI KEDUA SETELAH WAFATNYA IMAM SYAFI'I
- Al-Baihaqi, Abu Ishaq As-Syairazi, An-Nawawi
- Ramli, Al-Bujairami, Al-Khatib Asy-Syarbini, Ar-Rafi'i, Al-Ghazali, Al-Juwaini Imam
Al-Haramain, As-Subki, Ibnu Hajar Al-Haitami, Ibnu Hajar Al-Asqalani, As-Suyuti.
KITAB FIQIH BERPENGARUH MADZHAB SYAFI'I
Al-Umm karya Imam Syafi'i
Al-Risalah (Ushul Fiqh) oleh Imam Syafi'i
Minhajut Talibin oleh Imam Nawawi
Raudhah at-Talibin wa Umdatul Muftin oleh Imam Nawawi
Al-Majmuk oleh Imam Nawawi
Matan Taqrib oleh Abu Syujak
Al-Iqna' oleh Muhammad Al Sharbini Al Khatib
Tuhfatul Muhtaj bi Syarhil Minhaj oleh Ibnu Hajar Al-Haithami
Mughni al-Muhtaj ila Makrifati Ma'ani Alfadzil Minhaj oleh Al-Khatib As-Syarbini
Al-Wasit oleh Imam Ghazali
Manhaj at-Tullab oleh Zakaria Al-Anshari Abu Yahya
Al-Hawi al-Kabir oleh Al-Mawardi
Kifayatul Akhyar oleh Taqiuddin Abu Bakr bin Muhammad Al-Husaini Al-Hishni
Mukhtashar al-Muzani oleh Al-Muzani
At-Tahdzib, Al-Fatawa oleh Imam Al-Baghawi
As-Syarhul Kabir (Fathul Aziz) oleh Imam Rafi'i
Al-Muqaddimah Al-Hadramiyah oleh Abdullah Bafadhal Al-Hadrami
Al-Manhajul Qawim Syarh Masa'il at-Taklim (Syarh Al-Muqaddimah Al-Hadramiyah) oleh Ibnu Hajar Al-Haitami.
Umdatul Masalik wa Iddatun Nasik oleh Abu Syihab Al-Mishri
ULAMA BERPENGARUH MADZHAB SYAFI'I
Daftar ulama berpengaruh madzhab Syafi'i berdasarkan tahun lahir atau wafatnya dalam berbagai bidang keilmuan. Tahun lahir/wafat berdasar tahun hijriah
- Imam Syafi'i (150 — 204 H)
- Imam an-Nisai’ (wafat 203 H.)
- Imam Bukhari (lahir. 194A.H.- w.256 H.)
- Imam Muslim (lahir.202A.H-w.261 H.)
- Abu Ibrahim al-Muzani (lahir.175 A.H – wafat.264 H)
- Abu Dawud (l.275 H.)
- Ibn Majah (l.273 H.)
- Imam at-Tirmidhi (l.279A.H.)
- Ibn Jarir at-Tabari (l. 224 A.H.- w.310 H.)
- Ibn Hibban (l.354 H.).
- Imam al-Hakim (l.405 H.)
- Imam Baihaqi (l.384A.H.- w.458 H.)
- Al-Khatib al-Baghdadi (l.392 H.-w.463 H.)
- Imam Juwaini Imam al-Haramain (w.478 H.)
- Imam Ghazali (l.450 - w.505 H.)
- Imam Rafi’i (l. 557 H)
- Ibn Asakir (l.571 H.)
- Imam an-Nawawi (w.631 H.)
- Al-’Izz ibn ‘Abdu’s-Salam (w.660 H.)
- Ibn Daqiqul ‘Eid (w.702 H.)
- Imam Dhahabi (l.673 -w.748 H)
- Ibn Kathir (l.701 -w.774 H.)
- Imam as-Subki (l.728 - w.771 H.)
- Ibn Nuhas (w.814 H.)
- Ibn Hajr al-Asqalani (l.773 -w.852 H.)
- Ibn Hajar al-Haythami (l.909 H.-w.874 H)
- As-Sakhawi (l.831 -w. 903 H.)
- As-Suyuti (l.849 -w.911 H.)
ULAMA SYAFI'IYAH BIDANG FIQIH
Fiqh adalah bidang studi terpenting dalam madzhab. Karena istila madzhab empat itu sendiri identik dengan madzhab fiqih. Ulama paling berpengaruh dalam bidang fiqih Syafi'i berdasarkan karya kitab fiqih dan senioritas mereka adalab sbb:
- Muhyiddin Yahya bin Syaraf An-Nawawi (Imam Nawawi)
- Abdul Karim bin Muhammad bin Abdul Karim bin Al-Fadhl bin Al-Hasan Al-Qazwini (Imam Abul Qasim Ar-Rafi'i)
- Jalaluddin Abdurrohman bin Abi Bakr As-Suyuti
- Ibnu Hajar Al-Asqalani
- Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali (Imam Ghazali)
- Jamaluddin Al-Asnawi
- Abu Muhammad Abdullah bin Yusuf Al-Juwaini (Imam Haramain Abul Ma'ali Al-Juwaini)
- Ibnu Hajar Al-Haitami
- Syihabuddin Al-Ramli
ULAMA FIQIH QAUL QADIM
Qaul qadim (pendapat lama) adalah pendapat hukum Syafi'i selama di Baghdad, Iraq
- Muhammad Al-Za'farani
- Al-Husain Al-Karabisi
- Ibrahim Abu Tsaur
ULAMA FIQIH QAUL JADID
Qaul jadid (pendapat baru) adalah pendapat hukum Syafi'i selama di Kairo, Mesir.
- Yusuf Al-Buwaiti
- Ismail bin Yahya Al-Muzani
- Al-Rabi' bin Sulaiman Al-Muradi
BIDANG HADITS
- Al-Bayhaqi
- Hakim al-Nishaburi
- al-Tabarani
- Ibn Khuzaymah
- Ibn al-Salah
- Yusuf ibn Abd al-Rahman al-Mizzi
- Dhahabi
- Ibn Hajar al-Asqalani
- Al-Sakhawi
- Al-Khatib al-Baghdadi,
- Abd al-Rahim ibn al-Husain al-'Iraqi
- Al-Qastallani
ULAMA MADZHAB SYAFI'I BIDANG TAFSIR
- Ibn Kathir
- Al-Baghawi
- Baidawi
- Ahmad ibn Muhammad al-Tha'labi
BIDANG SUFISME (TASAWUF)
- Harith al-Muhasibi
- Junayd al-Baghdadi
- Ibn Khafif
- Abd al-Karīm ibn Hawāzin Qushayri
- Abu Talib al-Makki
- Imam al-Haddad
- Ahmad Ghazali
- Ayn al-Quzat Hamadani
- Abu al-Najib Suhrawardi
- Shahab al-Din Suhrawardi
- Yusuf Hamdani
- Ahmed ar-Rifa'i
- Shams Tabrizi
- Safi-ad-din Ardabili Is'haq Ardabili
- Kamal Khujandi
- Yusuf an-Nabhani
- Mir Sayyed Ali Hamadani
BIDANG AQIDAH
- Abu al-Hasan al-Asy'ari
BIDANG SEJARAH
- Ali ibn al-Athir
- Ibn 'Asakir
- Ibn Khallikan
NEGARAWAN
- Shalahuddin
- Nizam al-Mulk
BIDANG BAHASA
- Raghib Isfahani
- Fairuzabadi
ULAMA SYAFI'I KONTEMPORER
- Wahbah Zuhayli - Damaskus, Suriah
- Muhammad Sa'id Ramadan al-Buti - Damaskus, Suriah
- Ali Gomaa (Jumah) - Grand Mufti of Egypt.
- Habib Umar bin Hafiz - Yaman
- Afifi al-Akiti - Dosen Universitas Oxford
- Taha Karan - Afrika Selatan. Dijuluki Syafi'i kecil.
- Nuh Ha Mim Keller
- Mohammad Salim Al-Awa - Mesir.
- Ahmed Kuftaro - Suriah
PONDOK PESANTREN PUTRA PUTRI YATIM DAN DHU'AFA AL-ADJRUMI DRAMAGA - BOGOR
Jumat, 05 Februari 2016
KITAB BIDAYATUL HIDAYAH Karya IMAM AL GHOZALIY ADAB JUM'AT
آداب الجمعة
اعلم أن الجمعة عيد المؤمنين، وهو يوم شريف خص الله عزوجل به هذه الامة، وفيه ساعة مبهمة لا يوافقها عبد مسلم يسال الله تعالى فيها حاجة إلا أعطاه إياها.
فاستعد لهبا من يوم الخميس؛ بتنظيف الثياب، وبكثرة التسبيح والاستغفار عشية الخميس، فإنها ساعة توازى في الفضل ساعة يوم الجمعة.
وانو صوم يوم الجمعة، لكن مع الخميس أو السبت؛ إذ جاء في افراده نهى.
اعلم أن الجمعة عيد المؤمنين، وهو يوم شريف خص الله عزوجل به هذه الامة، وفيه ساعة مبهمة لا يوافقها عبد مسلم يسال الله تعالى فيها حاجة إلا أعطاه إياها.
فاستعد لهبا من يوم الخميس؛ بتنظيف الثياب، وبكثرة التسبيح والاستغفار عشية الخميس، فإنها ساعة توازى في الفضل ساعة يوم الجمعة.
وانو صوم يوم الجمعة، لكن مع الخميس أو السبت؛ إذ جاء في افراده نهى.
Adab Salat Jum'at
Ketahuilah bahwa Jum'at merupakan hari raya bagi orang-orang yang beriman. Ia merupakan hari mulia yang khusus diperuntukkan Allah bagi umat ini. Di dalamnya ada saat-saat penting yang apabila seorang mukmin meminta kebutuhannya kepada Allah SWT, pasti Allah akan mengabulkan.
Oleh karena itu, persiapkanlah dirimu untuk menghadapi hari raya tersebut semenjak hari Kamis dengan cara membersihkan pakaian dan banyak bertasbih dan istigfar pada Kamis petang (sore)-nya, karena keutamaan saat itu sama dengan keutamaan hari Jumat.
Berniatlah untuk berpuasa untuk hari Jumat. Tetapi harus dengan hari Kamis atau hari Sabtu, tidak boleh dikerjakan pada hari Jumat saja.
Ketahuilah bahwa Jum'at merupakan hari raya bagi orang-orang yang beriman. Ia merupakan hari mulia yang khusus diperuntukkan Allah bagi umat ini. Di dalamnya ada saat-saat penting yang apabila seorang mukmin meminta kebutuhannya kepada Allah SWT, pasti Allah akan mengabulkan.
Oleh karena itu, persiapkanlah dirimu untuk menghadapi hari raya tersebut semenjak hari Kamis dengan cara membersihkan pakaian dan banyak bertasbih dan istigfar pada Kamis petang (sore)-nya, karena keutamaan saat itu sama dengan keutamaan hari Jumat.
Berniatlah untuk berpuasa untuk hari Jumat. Tetapi harus dengan hari Kamis atau hari Sabtu, tidak boleh dikerjakan pada hari Jumat saja.
فإذا طلع عليك الصبح، فاغتسل؛ن غسل الجمعة أي ثابت مؤكد. ثم تزين بالثياب البيض؛ فإنها أحب الثياب إلى الله تعالى، واستعمل من الطيب أطيب ما عندك، وبالغ في تنظيف بدنك بالحلق والقص والسواك وسائر أنواع النظافة وتطييب الرائحة.
Jika subuh telah tiba, mandilah dengan niat mandi Jumat karena mandi pada hari Jumat hukumnya sunah muakkad. Kemudian berhiaslah dengan memakai pakaian putih karena itulah pakaian yang paling dicintai Allah Swt, lalu pakailah parfum yang paling wangi yang kamu miliki, dan bersihkan badanmu dengan bercukur rambut, menggunting kuku, bersiwak, dan yang lainnya.
ثم بكر إلى الجامع، واسع إليها على الهينة والسكينة، فقد قال صلى الله عليه وسلم: (نمن راح إلى الجمعة في الساعة الاولى فكأنما قرب بدنة، ومن راح في الساعة الثانية فكأنما قرب بقرة، ومن راح في الساعة الثالثة فكأنما قرب كبشا أقرن، ومن راح في الساعة الرابعة فكأنما قرب دجاجة، ومن راح في الساعة الخامسة فكأنما قرب بيضة. فإذا خرج ا لإمام طوت الصحف، ورفعت الاقلام، واجتمعت الملائكة عند المنبر يستمعون الذكر). ويقال إن الناس في قربهم عند النظر إلى وجه الله تعالى على قدر بكورهم إلى الجمعة.
kemudian segeralah bergegas (berangkat pagi-pagi) menuju mesjid dan berjalanlah dengan perlahan dan tenang. Nabi Saw. bersabda, "Siapa yang pergi untuk salat Jumat di waktu yang pertama seakan-akan ia telah berkurban unta, siapa yang pergi pada waktu kedua seakan-akan ia berkurban sapi betina, siapa yang pergi di waktu ketiga, seakan-akan ia berkurban kambing kibas, siapa yang pergi di waktu ke empat seakan-akan ia berkurban ayam, siapa yang pergi di waktu kelima seakan-akan ia berkurban telur.
Jika imam sudah keluar atau naik mimbar, maka lembaran-lembaran itu pun dilipat dan pena-pena diangkat, sementara para malaikat berkumpul di mimbar untuk mendengarkan zikir / peringatan."
Disebutkan bahwa kedekatan manusia ketika memandang wajah Allah SWT, bergantung pada cepatnya mereka menuju salat Jumat.
kemudian segeralah bergegas (berangkat pagi-pagi) menuju mesjid dan berjalanlah dengan perlahan dan tenang. Nabi Saw. bersabda, "Siapa yang pergi untuk salat Jumat di waktu yang pertama seakan-akan ia telah berkurban unta, siapa yang pergi pada waktu kedua seakan-akan ia berkurban sapi betina, siapa yang pergi di waktu ketiga, seakan-akan ia berkurban kambing kibas, siapa yang pergi di waktu ke empat seakan-akan ia berkurban ayam, siapa yang pergi di waktu kelima seakan-akan ia berkurban telur.
Jika imam sudah keluar atau naik mimbar, maka lembaran-lembaran itu pun dilipat dan pena-pena diangkat, sementara para malaikat berkumpul di mimbar untuk mendengarkan zikir / peringatan."
Disebutkan bahwa kedekatan manusia ketika memandang wajah Allah SWT, bergantung pada cepatnya mereka menuju salat Jumat.
ثم إذا دخلت الجامع، فاطلب الصف الاول، فإذا اجتمع الناس فلا تتخط رقابهم، ولا تمر بين أيديهم وهم يصلون، واجلس بقرب حائط أو اسطوانة حتى لا يمروا بين يديك، ولا تقعد حتى تصلي التحية، والأحسن ان تصلي أربع ركعات، تقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة الاخلاص خمسين مرة، ففي الخبر: (أن من فعل ذلك لم يمت حتى يرى مقعده من الجنة أو يرى له). ولا تترك التحية وإن كان الإمام يخطب.
Kemudian, apabila engkau berada di mesjid, usahakan untuk berada di shaf yang pertama. Jika manusia sudah banyak berkerumun, jangan melewati pundak mereka dan jangan pula lewat di hadapan mereka yang sedang salat. Duduklah dekat tembok agar mereka tidak lewat di depanmu. Sebelum itu lakukanlah salat tahiyyatul masjid. Lebih baik lagi, kalau engkau salat sebanyak empat rakaat.
Dalam setiap rakaat, setelah membaca surat al-Fatihah, engkau membaca surat al-Ikhlas sebanyak lima puluh kali. Disebutkan dalam satu riwayat bahwa siapa yang melakukan amalan tersebut, ia tidak akan meninggal dunia sampai melihat tempat duduknya di surga atau hal itu diperlihatkan padanya. Jangan sampai engkau meninggalkan salat tahiyyatul masjid walaupun imam sedang berkhotbah
Langganan:
Postingan (Atom)